Laman

Life Must Go On !

Life Must Go On !
Tulis apa yang ingin kau kerjakan, kerjakan apa yang telah kau tulis !

December 31, 2014

Dia Bukan Penghuni Kampus

Banyak yang bilang bahwa jodoh itu jorok. Bisa bertemu di mana saja, bisa orang yang belum pernah bertemu sama sekali, bahkan bisa bertemu di tempat yang tidak terduga. Tapi jodoh juga indah, pertemuan dengannya tidak akan pernah bisa terlupakan selamanya.

Siang tadi saat aku hendak melaksanakan shalat zuhur di mesjid kampus, aku bertemu dengan seorang wanita, ia cantik dan manis. Ia menundukan kepalanya juga menjaga pandangannya, dengan jilbab yang ia kenakan membuat mata ini tak mampu berkedip (karena jika berkedip maka berdosalah) setelah itu aku palingkan pandanganku darinya. Aku tidak berani memandangnya untuk yang kedua-kalinya. Pandangan pertama itu adalah suatu anugerah-Nya. Alhamdulillah.

Malam ini aku terus membayangkan sosok wanita tadi. Bukan membayangkan hal yang tidak-tidak, astaghfirullah, tapi aku membayangkan apakah mungkin aku bisa mendapatkan wanita seperti dia?
Mungkin saja, jodoh, siapa yang tahu?
Wanita itu adalah wanita pertama yang aku damba. Apakah ini yang dinamakan cinta pertama?

Wanita shalehah adalah perhiasan yang paling indah, pakaian untuk kelak suaminya. Maka dari itu, aku ingin memiliki istri shalehah agar kelak bisa menjaga kehormatan suaminya. "Masyaallah, mengapa aku memikirkan hal ini?!" Aku terbangun dari lamunan di siang bolong ketika mata kuliah berlangsung. Aku masih merasakan keteduhan hati ketika melihat wanita kemarin. Subhanallah, Engkau Yang Maha Kuasa telah menciptakan makhluk yang sempurna.

Kulihat ke arah luar melalui celah jendela yang sedikit terbuka. Rupanya sang surya masih menampakan keperkasaannya. Panas yang luar biasa membuat udara semakin menggoda jiwa. Hasrat untuk segera pergi ke kantin tidak tertahankan lagi, ingin kubeli minuman dingin untuk menyegarkan tubuh yang nampaknya mulai kehabisan cairan.
"Pertemuan sekarang sampai di sini, untuk selanjutnya Bab dua tolong dipelajari. Terima kasih, selamat siang." Dosen mengakhiri mata kuliah hari ini. Semua mahasiswa pun mulai bertebaran ke luar ruangan. Sama seperti aku yang langsung berburu menuju kantin.

Penuh. Kantin ini penuh tidak seperti biasanya. Semua tempat makan sudah terisi oleh orang-orang yang telah memesan. Akhirnya aku pergi saja ke koperasi hanya untuk membeli minuman. Belum sampai aku di koperasi, pandanganku beralih ke arah lain, sosok wanita berjilbab yang melintas dikedua mataku telah mengalihkan pandanganku. Wanita yang kemarin kini ada di hadapanku. Aku berhenti, lalu mataku bergerak mengikuti ke mana dia akan pergi. Ternyata dia menuju mesjid lagi.
"Astaghfirullah, ternyata sudah pukul satu lewat dua puluh." Aku tidak jadi pergi ke koperasi karena aku juga harus shalat dulu sebelum waktunya habis.

Ini adalah kali kedua aku melihat wanita itu, di mesjid ini dan pada waktu shalat zuhur lagi. Rasanya aku memang baru pertama kali melihat wanita ini dan belum pernah bertemu sebelumnya. Apa dia mahasiswi semester satu? Fakultas apa? Apa aku harus mencari tahu tentangnya? Lalu karena penasaran, seusai shalat aku mengikuti wanita itu, yang pasti dari jarak yang lumayan jauh agar tidak mencurigakan.

Di sepanjang jalan, dia sama sekali tidak menyapa pada orang-orang yang berpapasan. Apa dia tidak mengenal mereka? Walau hanya seorang? Pandangannya terus tertunduk dan aku berharap tidak ada tiang di depannya. Aamiin.

Setelah mulai mendekati gedung fakultas, wanita itu menengok ke belakang. Padaku? Apakah dia merasa diikuti olehku? Aku segera berbelok arah agar dia tidak curiga. "Ya Ampun, hampir saja. Ternyata dia anak FMIPA." Kemudian aku berlalu dan sudah siap menjalani hari esok dengan penuh semangat.