BIMBANG (MAWADDAH)
Tuhan, mengapa aku ini? Aku berlainan dari orang lain.
Setiap kedatangan Ramadhan, mereka menyambut dengan gembira, mereka
kelihatan ceria.
Tapi aku berlainan, kedatangan Ramadhan penuh duka.
Bukan aku benci bulan-Mu, yang penuh Rahmat dan Berkah.
Tapi aku benci diriku, aku bimbang Ramadhan-Mu, aku tidak mengisi
sebaiknya, aku rasa puasaku tidak sempurna, ampunilah aku Tuhan.
Aku rasa sembahyangku tidak sah, teraweh, bacaan Al-Qur’an, aku tidak
sampai kemana.
Tuhan itulah menyelubungi hatiku, setiap kali kedatangan Ramadhan.
Adakah satu kesalah ampunkan aku Tuhan
Maafkanlah aku Tuhan kalau itu satu kesalahan.
Pimpinlah aku betulkan sikapku.
Aku mohon keampunan dari-Mu, Tuhan.
Aku mohon keampunan dari-Mu, Tuhan.
<><><><><><><><><><>
Ini adalah tahun kedua di mana Ramadhanku
terasa nyaman dari segala gangguan. Bukan gangguan syetan, tapi gangguan nafsu
yang selalu membayangiku. Aku bahagia pada bulan Ramadhan tahun ini. Aku
bahagia karena masih dipertemukan dengan bulan yang mulia ini oleh-Nya.
Aku bertekad untuk memperbaiki apa yang tidak harus aku
lakukan lagi di bulan suci ini. Aku berjanji akan menjaga shaumku hingga aku
diberikan lagi kesempatan bertemu dengan bulan yang mulia ini. Entah apa yang
membuatku mengatakan bahwa aku sangat ingin sekali bertemu dengan Ramadhan ini.
Alasannya hanya satu, aku ingin memperbaiki segala hal yang buruk yang pernah
aku lakukan di bulan-bulan yang sebelumnya.
Mungkin banyak teman yang bahagia
pun dengan datangnya bulan yang mulia ini. Apa kalian memang benar-benar
bahagia? Atau hanya sekedar bahagia? Aku tidak begitu. Terkadang aku bersedih
dengan datangnya bulan Ramadhan ini. Mengapa? Aku teringat akan satu lagu
nasyid yang dibawakan oleh mawaddah yang aku tuliskan di page paling atas.
Betapa meruginya diri kita disaat diberi kesempatan bertemu kembali dengan
bulan Ramadhan, tapi kita tidak mengisi bulan mulia ini dengan sebaiknya.
Mungkin aku sadar dengan mendengarkan lagu yang sungguh membuat kita mengerti
betapa berharganya bulan yang penuh berkah ini. Jika kita tidak mengisinya
dengan kebaikan, sadarlah, apakah kita akan dipertemukan lagi?
Aku yakin, semua orang pasti
menyadari satu hal jika Ramadhan berakhir selalu ada kesedihan yang menyeka
hati dan pikiran. Apakah kita akan bertemu lagidengan bulan mulia ini? Satu
tahun yang akan datang bukanlah waktu yang singkat. Kita tidak tahu apa yang
akan terjadi kedepannya. Hanya Allah SWT yang mengetahui segala takdir yang
akan terjadi pada kita. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Itu saja. Maka
dari itu, supaya kita tidak mengalami penyesalan yang lebih dalam, mari kita
bersama memperbaiki diri ini mulai saat ini. Bertekadlah bahwa Ramadhan kali
ini akan bahkan harus lebih baik dari Ramadhan
yang sebelum-sebelumnya.
Segala hal baik yang kita
kerjakan saat bulan Ramadhan, Allah akan langsung membalasnya. Apakah kita akan
menyia-nyiakan kesempatan yang sangat besar ini? Tentu saja tidak. Jika tidur
pun mendapat pahala, bagaimana dengan membantu sesama mukmin di luaran sana?
Pastinya akan lebih bermakna lagi.
Sahabat, tak ada bulan yang lebih
special selain bulan Ramadhan. Hanya kita temukan di bulan Ramadhan inilah
shalat terawih. Hanya kita rasakan di bulan inilah sahur bersama, walau kantuk
dan dingin menggerogoti tubuh kita, tapi moment inilah yang menyatukan kita.
Semua bahagia ketika mendengar azan
maghrib tiba dan itu hanya kita dapatkan di bulan Ramadhan ini. Tak ada amalan
yang tak terhitung. Segalanya akan menjadi berkah jika kita mengisi shaum kita
ini dengan sebaik-baiknya. Mengetahui hal itu, apa kita masih akan main-main
dalam menjalankan ibadah di bulan ini?
Jika Ramadhan berakhir, kerinduan pun
akan berdatangan silih berganti. Kesedihan muncul di sana-di sini. Hanya satu
yang semua inginkan adalah memohon agar dipertemukankan lagi dengan Ramadhan
bulan mulia penuh rahmat dan berkah.
Sahabat, kembalilah sejenak untuk
membaca sebuah lagu di atas yang mungkin akan mengunggah hati kalian semua,
agar lebih bisa memanfaatkan waktu yang bisa kita lakukan di bulanRamadhan ini. Renungilah dengan seksama agar kita bisa
mendalami arti dan makna dari isi lagu ini.
Semoga shaum kita di bulan
Ramadhan ini berkah dan semoga kita semua dipertemukan lagi di bulan Ramadhan
tahun depan.
MAN JADDA WAJADA!
No comments:
Post a Comment