Aku tak pandai merangkai kata yang mampu menyejukan hatimu.
Aku pula tak pandai menasihati agar kau terbujuk ajakanku.
Tapi sahabat, ketahuilah, diamku ini bermakna seribu bahasa, bermakna ucapan do'a, yang tak mampu kuucapkan langsung saat kumerinduimu, sahabat.
Bukankah persahabatan kita tidak untuk di dunia saja?
Benar, dunia hanya tempat sementara. Acapkali kita berbicara persahabatan sejati, namun yang seperti apa?
Apakah persahabatan ini semu? Ketika dunia ini hilang, apakah persahabatan kita pun kan sirna?
Sahabat, aku ingin persahabatan ini berbuah Surga-Nya.
Aku ingin kita tetap melangkah bukan hanya di dunia saja.
Aku ingin kau menyelamatkanku ketika kau tak melihatku di Surga-Nya.
Aku ingin berkumpul lagi denganmu di tempat indah yang dijanjikan-Nya.
Bukankah kau juga menginginkannya?
Ayolah, jangan buat pertemuan kita hanya sia-sia.
Hanya wara-wiri tak jelas tujuannya.
Aku ingin pertemuan kita diridhoi oleh-Nya.
Mampukah?
Bismillah!
Sahabat, tegur aku bila aku salah.
Ingatkan aku bila aku mulai menjauh dari ajakan positifmu.
Marahi aku bila aku sudah keterlaluan meninggalkan kebaikanmu.
Aku hanya ingin kita bertemu lagi di Surga, Surga yang menjadikan kita sahabat sejati untuk selamanya.
Aku rindu akan Surga-Nya.
No comments:
Post a Comment