Sebenarnya, dulu, aku mencintaimu, bukan mencintai temanmu. Namun,
temanmu terlalu mudah mencuri hatiku.
Jika aku tau kamu punya perasaan yang sama padaku, akan aku jaga dan aku
persembahkan hati ini hanya untukmu.
•••••
Kamu tau? Saat aku bercerita tentang perasaanku. tentang aku yang
menyukai temanmu. Namun, kutemukan kenyamanan itu saat bersamamu.
Dan apa kamu ingat? Tulisan tanganku yang kamu sobek dihalaman akhir
sebuah buku. Itu hanya sebuah saksi bisu bagaimana caranya aku menarik
perhatianmu.
Sampai suatu ketika, kamu nyatakan perasaanmu. Aku tak bisa menerimanya.
Bahagia. sangat bahagia. namun aku takut dengan pola pandang temanmu
padaku.
•••••
Sebuah kisah klasik masalalu yang aku alami hanya sebuah rangkaian
cerita untuk mencapai ending bahagia bersamamu.
Kini aku sesali semua. Jika memang kamu untukku, semoga Tuhan menyatukan
kembali perasaan itu.
No comments:
Post a Comment