Aku berlari menuju tempat yang jauh sekali. Lari dari
bayanganmu yang terus menghantuiku. Aku melewati jembatan yang sudah rapuh karena terbuat dari kayu.
Aku terus berlari namun grekk
jembatan itu rubuh. Aku tak kuasa dan tak tau harus bagaimana. Kudapati tubuhku
menggelantung dan hampir jatuh. Aku mencoba membetulkan ransel hitamku yang hampir jatuh. Aku masih terus berpegang pada
tali jembatan itu, dengan segala rasa takut aku pun berteriak. “Toolooong!”
Tiba-tiba ada lelaki datang melihatku yang sudah lemas
bergantung di jembatan yang rubuh itu. Dia membawa stoples yang berisi banyak bola-bola kecil berwarna-warni. Katanya,
“Mbak, sedang apa?”
“Tolong aku, tolong! Aku akan terjatuh, tolong!” harapku
dengan suara lemas. Tapi lelaki itu menghiraukanku. Dikeluarkannya bola
berwarna merah dari stoplesnya tadi, lalu dilemparkan ke arahku. Aku tak bisa
meraihnya. Bola itu jatuh ke sungai yang tepat berada di bawah jembatan. Saat kulihat
ke sungai, bola kecil tadi berubah menjadi pelampung yang cukup besar. Tanpa berpikir
panjang, aku menjatukan diri ke pelampung itu. “Syukurlah.” Batinku bahagia.
Namun, saat aku tengok ke tepi atas jembatan, lelaki itu
telah menghilang. Ingin aku berfoto
dahulu dengannya, sebagai kenangan karena dia telah menyelamatkanku.
Entah mengapa setelah aku menepi di permukaan, pelampung itu
tiba-tiba pecah. Aku bingung. Rasanya ini
seperti mimpi. Magic! Tapi, sekali lagi terima kasih karena telah
menyelamatkanku. Lelaki Misterius.
No comments:
Post a Comment