Hari ini adalah hari ke-100 kepergian Pak Haji. Di mana, empat hari lagi yaitu tanggal sepuluh adalah hari ulang tahun Pak Haji.
Kami di sini akan mengadakan pengajian. Hanya keluarga saja. Karena kami tak ingin ada lagi kesedihan yang terlihat di wajah para tetangga.
Pak Haji, aku menyebutnya begitu. Apakah engkau di sana bahagia? Tanpa ditemani isteri, anak-anak dan cucu-cucumu? Kata tetangga, Pak Haji pasti sangat bahagia, karena semasa Pak Haji ada, engkau selalu membuat tetangga bergembira.
Pak Haji, apakah di sana engkau kesepian? Kata tetangga, Pak Haji takan pernah kesepian, karena semasa Pak Haji ada, engkau selalu meramaikan komplek dengan mengadakan pengajian.
Itu semua kata tetangga. Tetangga di sini, semua sangat menyayangimu, semua sangat sedih telah kehilanganmu. Semuanya sangat merindukanmu. Terutama kami, yang selalu ada di bawah atap yang sama, di atas meja yang sama dan tertawa bahagia di dalam hangatnya kumpul keluarga.
Kami di sini mulai merasa ada sesuatu yang hilang. Dari hari ke hari, waktu ke waktu, sampai kini tak terasa sudah 100 hari kepergianmu, semakin terasa kesedihan yang tergurat di hati kami. Semakin terasa pedihnya kehilangan. Kehilangan sosok Pemimpin bagi keluarga dan orang sekitar. Pak Haji, di sini kami merindukanmu.
Surat cinta yang kini kami tulis hanya sebatas perwakilan isi hati yang tak mungkin tersampaikan kepadamu. Surat cinta yang mungkin takan bisa engkau baca langsung, dan membuat senang hatimu. Tapi, kami di sini selalu menyampaikan segala rasa cinta kami melalui do'a untukmu.
Pak Haji, hari ini adalah hari ke-100 kepergianmu. Semakin hari semakin pilu. Tak ada lagi komando yang kau berikan untuk mengumpulkan anak-anakmu, yang telah menyebar karena masing-masing sudah berkeluarga. Tak ada lagi tumpuan untuk mengadu, jika kami sedang ada dalam kebingungan. Tak ada lagi banyolan dan canda tawamu ketika kami sudah lelah dengan pekerjaan. Namun semangatmu, motivasimu dan segala kebaikanmu kan selalu kami jaga, kami terapkan dalam kehidupan.
Pak Haji, kami tahu, tetangga tahu, semua pun tahu tentang segala kebaikanmu. Kami yakin bahwa Allah SWT pasti menempatkanmu di tempat yang diridhoi-Nya. Tempat yang takan mampu merasa pedihnya siksa. Kami di sini selalu mengirimkan cinta, rindu dan kebahagian melalui do'a untukmu.
Pak Haji, sekarang, aku sendiri yang ingin menyampaikan sesuatu padamu. Aku tahu, aku bukan bagian dari keluargamu. Aku di sini hanya seseorang yang telah diangkat anak, oleh anakmu. Tapi kuhaturkan segala rasa hormat dan kebanggaan karena telah mengenal Pak Haji yang tak pernah memandang sebelah mata kepadaku.
Sama seperti anak-anak Pak Haji di sini, mereka semua sangat baik kepadaku, sangat ramah dan menerimaku. Begitu pula cucu-cucumu, mereka sangat dekat denganku dan mereka pun sangat menghormatiku. Aku di sini yang bukan siapa-siapa sangat bahagia bisa mengenal keluaga besar Pak Haji. Aku tahu, semua berkat ajaran dan didikan Pak Haji yang mampu membuat anak-anak Pak Haji begitu sangat baik dan menjadi orang yang baik.
Pak Haji, semoga engkau di sana, di alam yang kini berbeda dengan kami, selalu diterangi cahaya atas segala kebaikanmu. Selalu diwangikan oleh amal-amal yang kau lakukan semasa masih berkumpul dulu.
Terima kasih atas segala yang engkau berikan untuk kami, yang sangat mencintaimu.
Salam Rindu, dari kami, yang kini mulai mencoba mengikhlaskan kepergianmu.
No comments:
Post a Comment