Laman

Life Must Go On !

Life Must Go On !
Tulis apa yang ingin kau kerjakan, kerjakan apa yang telah kau tulis !

September 25, 2017

In My Mind~

Mungkin, bagi sebagian orang, membeli barang mewah adalah mudah. Cukup dengan menjentikan jari, semua menjadi terlaksana.
Namun, bagi sebagian lain jangankan barang mewah, uang sepuluh ribu saja sangat sulit.
Sungguh, melihat kenyataannya, entah memang mereka tidak punya atau memang tidak mau mengusahakannya.

Biasanya orangtua selalu memenuhi apa yang diinginkan anaknya, anaknya yang masih kecil yang akan merengek bila tidak dituruti. Usianya mungkin baru lima tahun, tapi kenyataannya anak itu tidak pernah mendapatkannya. Bukan hanya materi, perhatian pun tak ia dapatkan. Kurasa begitu, karena aku melihatnya sendiri.

Anak itu "baik", "baik" bukan main. Anak itu tidak bisa mengendalikan diri jika ia sedang marah. Semua temannya ia pukul, semua temannya menangis. Terkadang suasana kelas menjadi ramai, bukan ramai akan kegembiraan tapi ramai akan tangisan. Terkadang aku juga sering kena pukul. Sungguh bukan fisikku yang sakit, tapi hati ini sangat teriris.

Anak itu pernah berkata, "Bu Guru, aku sering disiksa di rumah!" dengan wajah polosnya. Bukankah anak kecil tidak berbohong?
Oh, entah mungkin hal itu ada kaitannya dengan sikap dia di sekolah? Atau entahlah, yang pasti seorang anak akan meniru apa yang ia lihat di lingkungannya. Sungguh hatiku sangat teriris.

Sungguh, menjadi bagian dari kehidupan sekolah pasti akan sedikit mengetahui bagaimana kehidupan mereka di lingkungan rumahnya.
Seorang anak yang kurang mendapat perhatian orangtua di rumah, akan terlihat bagaimana perilaku ia di sekolah.

Ini menjadi pelajaran untukku nanti. Aku sadar, peran orangtua sangatlah penting bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Aku sadar memang tidak mudah mendidik anak, tapi tidak boleh pula melepaskannya begitu saja.
Lalu, apa hubungannya dengan kemewahan?

Ya, setidaknya untuk kebutuhan sekolah anak minimal kita mengusahakan walau harus mencicil seribu rupiah setiap harinya. Anak-anak akan cemburu ketika berbeda dengan temannya. Temannya sudah berseragam, ia belum. Temannya membawa bekal, ia tidak. Sungguh aku membayangkan jika aku menjadi orangtua nanti, akan bagaimana?
Setidaknya aku belajar di sini. Belajar di sekolah ini. Belajar menjadi ibu bagi anak-anak yang membutuhkan seorang ibu. Belajar memberi perhatian, sebelum nanti waktuku terbagi untuk memperhatikan kehidupanku.

July 04, 2017

Sebuah Pengalaman Berbuah Pelajaran

Baik bagi kita, belum tentu baik di Mata Allah.
Buruk bagi kita, belum tentu buruk di Mata Allah.
Segala sesuatu pasti ada hikmahnya, segala sesuatu pasti ada hal yang mampu membuat diri ini berubah menjadi lebih baik lagi.
Allah memberi apa yang kita butuhkan, tak melulu apa yang kita inginkan. Bersabarlah, karena semua indah pada waktunya.

Ehhh, sebenarnya aku akan bercerita tentang pengalaman yang mungkin bisa membuat teman-teman agar lebih berhati-hati lagi.

Jadi, begini, bermula saat aku duduk di semester II, aku merengek ke orangtua ingin dibelikan laptop. Dengan alasan banyak tugas yang tidak selesai dua atau tiga hari jika harus dikerjakan di warnet. Tapi itu bukan sekedar alasan, memang benar, saat itu tugas dari dosen banyak sekali.

Selang beberapa minggu, akhirnya Ibuku mengirimkan uang untuk membeli laptop. Singkat cerita, kubelilah laptop seharga sekian juta dari seorang teman kakak. Akhirnya, laptop sudah ada di tanganku.
Setiap kali ada tugas membuat makalah, Alhamdulillah aku tidak harus ke warnet lagi.

Sungguh, godaan terbesar bagiku, saat itu, adalah barter film dan drama korea.
Laptopku langsung diisilah dengan drama-drama korea, anime hingga mencapai 200GB, dan segala hal lainnya yang jika kupikirkan saat ini, itu adalah sesuatu yang tak berguna.
Sejak laptopku penuh dengan film, drama korea dan anime, aku jadi sering bergadang nonton film hingga subuh menjelang.
Maraton nonton anime dari pukul 8 malam hingga pukul 3 dini hari. Bahkan aku pernah tidak tidur gara-gara nonton drama yang sedang booming saat itu. Alhasil aku ketiduran di kampus.

Oke, saat itu aku merasa laptopku selalu digunakan untuk kepuasan tersendiri, bahkan hanya 10% saja kugunakan untuk belajar, 90% lagi untuk hiburan.
Hal tersebut berlangsung hingga aku semester V.
Seiring waktu bergulir, laptopku semakin penuh dengan hal-hal yang membuat aku malas belajar. Setiap kali waktu luang, kugunakan untuk nonton. Begitu seterusnya.

Hingga akhirnya, ada sesuatu yang mungkin itu adalah sebuah peringatan untukku. Bisa dibilang sebuah tamparan yang sangat keras untuk kehidupanku.
Saat awal semester V, aku mendapat teman baru, biasa, dari media sosial. Dia mengajakku untuk bekerja, freelance katanya.
Kutanyakanlah apa pekerjaan itu. Dia bilang pekerjaannya cuma ngisi formulir aja dan banyak mahasiswa join soalna itu proyek dosen perguruan tinggi yang tidak boleh kusebutkan. Dan dia menjelaskan dengan sangat rinci dan terarah hingga aku terbuai dengan kata-katanya.
Apa yang membuatku mau ikut diajak kerja adalah ketika dia menyangkutkan perkara orangtua.
Dia mengatakan apa tidak mau membahagiakan orangtua di usia muda? Apa tidak mau menghajikan orangtua dari hasil kita kerja? Dan lain sebagainya yang jika bicara tentang orangtua membuat hatiku ingin selalu mencapainya.

Sore di hari Selasa, dia mengajakku untuk bertemu. Dia bilang mau memulai bekerja. Tapi yang heran itu adalah kok dia maksa banget pengen ketemu, dan harus hari itu juga. Dia juga bilang, jangan dulu ngasih tau siapa-siapa. Biar jadi kejutan buat orang-orang tercinta. Aku sama sekali tidak curiga tentang hal tersebut yang pada akhirnya menjadikanku sedikit menderita.

Akhirnya kutemui temanku itu. Di daerah Ahmad Yani. Saat aku datang ke tempatnya, ramai sekali. Banyak orang-orang yang katanya sedang diprospek. Nah, pasti kalian sudah mulai paham jika mendengar kata prospek.
Ya! Ternyata aku diajak join MLM dong! Ini adalah kali pertama aku hadir dalam "giginian" yang tidak tau aku harus berbuat seperti apa.
Aku bingung yang hanya seorang diri, didoktrin oleh enam orang yang jago banget ngolah kata. Aku ditakuti dengan kisah orang yang gagal dalam hidup, aku ditakuti dengan usiaku yang nanti tidak akan dapat pekerjaan, aku diiming-imingi dengan banyak kemewahan dan kekayaan, aku didoktrin, hingga aku tidak sadar aku telah menyerahkan beberapa aset yang berharga dalam hidupku. Mereka bilang, dalam seminggu semuanya akan tergantikan dengan barang-barang yang baru.
Saat itu seakan-akan aku lupa, bahwa Allah Maha Kaya, Maha Kuasa.

Lalu, apa hubungannya dengan laptop?
Jelas, mereka yang mengaku temanku, mereka yang mengajakku untuk join dengan kerjaannya, mereka yang mengiming-imingiku banyak harapan, tidak lain dan tidak bukan adalah seorang penipu.
Aku sedikit terhipnotis saat itu, sehingga aku menyerahkan laptopku beserta uang tabungan yang merupakan uang beasiswa, semua ludes diambil oleh mereka.

Aku sadar setelah satu minggu kemudian. Kuhubungi kontak mereka tapi tidak ada yang aktif. Kulihat di whatsapp/line, nampaknya akunku sudah mereka blokir. Yang kudapatkan hanyalah penyesalan dan dua dus produk MLM dari mereka yang tanpa kusadari ada di dalam tasku.

Saat itu aku tidak bilang pada siapapun termasuk orangtuaku.
Aku hanya terus menangis setiap malam, terlebih uang beasiswa untuk biaya kuliah satu tahun ludes, tak ada sisa.
Mungkin ini adalah peringatan dari Allah yang saat itu aku terlalu sering mendengarkan lagu dibandingkan mendengarkan kalam-kalamNya, aku lebih suka nonton drama dibandingkan menghadiri kajian yang bisa mendekatkan aku padaNya.
Allah ternyata sayang padaku, mengingatkanku dengan cara yang luar biasa seperti ini.

Sampai akhirnya aku menyerah menutupi hal ini saat aku bingung harus mencari uang dari mana untuk bayar kuliah semester V. Aku masih belum berani bilang ke orangtua, akhirnya aku kalang kabut pinjam uang dari teman dekat, Alhamdulillah Allah memberiku kesempatan berharga ini. Akhirnya aku bisa ikut ujian semester V.
Namun, saat menginjak semester VI, ada biaya yang harus dibayar lagi. Karena aku sudah tidak sanggup lagi, akhirnya kuceritakanlah kejadian tersebut kepada orangtua, terlebih kepada Kakakku yang saat itu berjuang mengumpulkan uang agar aku bisa mempunyai laptop untuk tugas kuliahku. Namanya orangtua, marah pasti. Tapi selalu pada akhirnya beliau berkata "yang penting kamu tidak apa-apa. Masih mending harta, bukan nyawa."
Dan itu membuatku semakin ingin menangis, kebodohanku selama ini membuat semua kacau. Terlebih dalam urusan kuliahku. Aku kini sulit lagi untuk mengerjakan tugas. Sedangkan sebentar lagi aku akan mengambil Skripsi. Aku bingung bagaimana nanti aku mengerjakan skripsi? Apa aku harus tidur di warnet? Dan segala macam pikiran yang membuatku lupa bahwa ada Allah yang Maha Kuasa atas segalanya.

Setiap kali aku mengeluh, kakakku selalu mengingatkan untuk mengucap istighfar dan bersabar. Shalat dan zikir, berdoa setiap waktu.
Hari-hariku hampa tak ada laptop, itu yang aku pikirkan saat itu. Aku tidak bisa lagi nonton drama atau anime dan terlebih banyak cerpen-cerpenku di laptop itu. Hiks.

Sungguh, sabar dan shalat adalah dua hal yang amat dahsyat.
Saat aku mulai duduk di semester VII. Satu tahun tanpa laptop, aku sudah memikirkan untuk mengumpulkan dana jika nanti aku harus bermukim di warnet mengerjakan skripsi.
Tapi aku juga tidak pernah berhenti berusaha terlebih berdo'a agar Allah memudahkan jalanku dan mengampuni dosa-dosaku.
Tak lama, aku mendapatkan sebuah kabar gembira.

Seorang saudara yang sungguh semoga Allah selalu melindunginya, meminjamkan laptopnya padaku, katanya laptop yang diberi oleh kampus. Dia sudah punya satu, jadi dia pinjamkan padaku.
Baru dipinjamkan saja aku sudah bahagia luar biasa, pasalnya dulu laptopku laptop jadul, dan sekarang aku dipinjami laptop keren dan canggih.
Saat itu aku berjanji akan menggunakan laptop itu semata-mata untuk ibadah karena Allah.
Alhamdulillah aku bisa mengerjakan skripsi tanpa harus ke warnet.

Dan sungguh, janji Allah adalah benar. Allah memberi apa yang kita butuhkan. Allah mendengar dan menjawab do'a-do'aku.
Tak lama dari situ, saudaraku menghampiriku. Dia bilang "Teh Ndeh, laptop teh buat Teh Ndeh aja."
Aku tertegun, apa benar laptopnya untukku?
Kutanyakan lagi, dan lagi, dan lagi, dan ternyata benar, laptop itu diberikan padaku.
Aku banyak mengambil hikmah, dulu aku tak mempergunakan waktuku dengan baik, hanya kuhabiskan berjibaku dengan film-film di laptop.
Dulu aku terlalu jauh dari Allah, sampai akhirnya Allah memperingatkanku.
Allah sayang padaku, memberiku kesempatan untuk bisa mempergunakan waktu sebaik mungkin terlebih untuk ibadah. Karena pada dasarnya Allah menciptakanku, menciptakan jin dan manusia semata-mata untuk ibadah.

Aku juga sadar, aku mungkin lupa sedekah hingga akhirnya Allah memperingatkanku juga.
Sebenarnya, apa yang kita alami pasti selalu ada hikmahnya. Selalu ada pelajaran yang mampu mengubah kita menjadi lebih baik lagi.
Semoga tidak ada lagi orang yang tertipu dan menipu karena iming-iming dan omong kosong dari MLM yang tidak jujur. #Loh?

May 13, 2017

Kiat-kiat Menyambut Bulan Ramadhan

Allah Swt berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 183,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“ Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.”

Sahabat, Ramadhan tinggal menghitung hari.
MasyaAllah❤
Bulan yang paling ditunggu, bulan paling mulia, semoga kita semua bisa sampai dan dipertemukan dengan Ramadhan.
Karena, kalian pasti sudah tahu bahwa bulan Ramadhan ini adalah bulan dilipatgandakannya semua amalan. Dibuka semua pintu surga, ditutup semua pintu neraka, dan bulan pengampunan bagi hamba yang bertaubatan nasuha.

Terlebih, yang paling spesial adalah di Bulan ini tepat turunnya Al-Qur'an petunjuk umat Islam sedunia. hanya di bulan Ramadhan-lah kita merasakan nikmatnya menanti azan maghrib dan kita bisa menjalankan ibadah Teraweh setelahnya. Ya, hanya ada di Bulan yang mulia ini. Plus-plus-plusnya juga adalah bulan Ramadhan memiliki satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam Lailatul Qadar. MasyaAllah.

Nah, supaya nanti shaum kita semangat, manfaat dan barokah, yuk dari sekarang kita perbanyak amalan-amalan yang mampu menunjang dalam menjalankan shaum Ramadhan...
Ada beberapa amalan yang harus kita persiapkan dan lakukan dari sekarang.
Apa saja?

Pertama, Jasadiyah.
Sebelum shaum, jelas, kita perlu mempersiapkan jasad kita, fisik kita, supaya kuat untuk shaum dari sejak terbit hingga terbenam matahari.
Jadi, dari mulai sekarang latih tubuh kita dengan olahraga supaya kuat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Jika nanti kita sakit, maka kita tidak bisa menikmati indahnya bulan Ramadhan ini.
Selain kesehatan tubuh kita, jaga juga kebersihan lingkungan, rumah, mesjid dan lainnya agar semua tetap sehat dan indah saat Ramadhan tiba.

Kedua, fikriyah.
Selain tubuh yang sehat, ilmu pengetahuan pun musti disiapkan juga. Dimulai dari sekarang kita siapkan ilmu2 tentang amalan2 apa saja yg membuat shaum kita menjadi barokah, berpahala dan apa saja yg tidak boleh dilakukan agar shaum kita tidak sia-sia. Perbanyak tarbiyah dengan ikut kajian, seminar islami dan lain sebagainya yg mampu menghidupkan fikriyah kita. Karena, shaum juga membutuhkan ilmu lhooh. Agar tidak ada kesalahan dalam menjalankannya.

Dan yang ketiga paling penting dan utama adalah Ruhiyah.
Ruhiyah ini kita musti dan harus dilatih dari sekarang seperti shaum sunah untuk melatih kita supaya shaum nanti sudah terbiasa, shalat sunah seperti dhuha, tahajud, salat rawatib yang jika dari sekarang mulai dilakukan insyaAllah pas Ramadhan menjadi ringan dilaksanakan karena kita sudah terbiasa. Shalat tepat waktu dibarengi dengan zikir, bershalawat dan perbanyak do'a-do'a.

Nahhh, itulah beberapa amalan yang harus kita persiapkan untuk menyambut bulan mulia, bulan Ramadhan.
Jangan lupa, siapkan mental juga yaaa, minta maaf kepada orang tua, keluarga, sahabat dan tetangga agar shaum kita tidak terhalang oleh niat dan prasangka buruk.
Juga, jadikan bulan Ramadhan ini sebagai ajang peningkatan prestasi ibadah, dan sebagai bulan taubat.

Serta, jangan lupa untuk evaluasi diri, bermuhasabah kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang pernah kita perbuat di waktu-waktu yang lalu. Semoga dengan kita bertaubat dari sekarang, terutama di bulan Ramadhan, bisa menjadikan diri ini menjadi lebih baik lagi.

​Dari Abu Hurairah ra diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “ Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Barang siapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka dia tidak memperoleh apa-apa. “
(HR. Ahmad dan An-nasa’i )

Barakallah, semoga kita semua bisa dipertemukan dan bisa menjalankan shaum di bulan Ramadhan tahun ini. Aamiin Ya Allah Ya Rabbal'aalamiin.

Jazakumullah~

March 09, 2017

Ada Bunga

Di suatu siang yang panas, di pinggiran jalan sebelum gerbang masuk kampus, ada bunga. Bunga itu ada yang berwarna putih juga warna merah muda. Mungkin bisa dihitung dengan jari, karena sebagian bunganya ada yang sudah mati.

Kubuka resleting tas merahku, kuambil ponsel bututku, lalu kuklik pilihan kamera dan cekrek, kufoto bunga-bunga yang indah namun malang itu.

Setelah kuambil gambar bunga itu, aku langsung pulang.
Selesai.

March 03, 2017

Jasad-jasad yang Harum

Allah SWT Berfirman:
"Wahai jiwa yang tenang!"
"Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya."
"Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,"
"dan masuklah ke dalam surga-Ku."
QS. Al-Fajr: Ayat 27-30

Buku ini berkisah tentang kabar ajaib dari kuburan orang-orang yang sabar, bersyukur dan ikhlas.
Tubuh mereka tidak berubah, kain kafan yang menutupi tak lapuk mesti telah puluhan tahun mereka dikuburkan.
Tubuh-tubuh itu masih segar seolah baru beberapa saat meninggal dunia, bibir mereka tersenyum menikmati indahnya kematian, tubuh mereka menebarkan aroma mewangi yang belum pernah dirasakan manusia sebelumnya.
Bagi mereka, kematian bukanlah hal yang menakutkan, bahkan sesuatu yang dirindukan.
Karena, mereka meyakini bahwa Allah tidak pernah ingkat terhadap janji-Nya.
MasyaAllah.

Semoga kita bisa mengambil hikmahnya.

#review #book #bookstagram #photo #photooftheday #jumatberkah