Laman

Life Must Go On !

Life Must Go On !
Tulis apa yang ingin kau kerjakan, kerjakan apa yang telah kau tulis !

July 15, 2014

Cinta Abadi Tak Mengenal Sakit Hati


Malam ini shalat isyaku tidak khusuk. Entah mengapa tiba-tiba terlintas dalam pikiranku tentang masa lalu yang pernah menyelimuti hari-hariku. Dulu. Ya! Itu dulu. Saat aku mulai kenal dengan adik kelasku. Entah setan mana yang merasuki hingga aku tak dapat menahan dinding istiqamahku.

Saat ini, jika aku teringat kembali pada masa lalu yang bagiku adalah hal yang paling suram yang pernah aku alami, aku selalu ingin menangis. Mengapa penyesalan datang diakhir kejadian? Itulah hidup, selalu harus ada pilihan. Harus bisa memilih mana jalan yang baik dan mana pula jalan yang buruk.

Mungkin saat itu aku mulai terbawa arus yang sangat buruk. Banyak kesalahan yang telah aku perbuat. Memang, cinta itu bisa membutakan mata bahkan hati. Jika kita terlalu mendramatisir secara berlebihan.

Kadang, cinta itu bisa mengubah hal menjadi tidak rasional. Apalah arti tingkatan? Aku seorang kakak kelas dan dia seorang adik kelas. Tapi cinta, tidak mempermasalahkan hal itu. Saat itu aku menganggap dia bukanlah seorang adik kelas yang lebih kecil tingkatannya dariku, tapi karena cintalah aku menjadikannya pujaan hati bahkan sempat menjadikan dia “imamku”. Calon imam di hidupku. bullshit

Namun aku salah. Sejak awal aku sudah bisa melihat hal yang mulai tidak wajar. Namun entah mengapa aku masih saja terjerat dalam belenggunya. Cinta mulai membutakanku.
Seseorang yang menurutku shaleh ternyata tidak sejalan dengan penafsiranku. Saat ini aku mencaci diriku sendiri, saat ini aku menghukum diriku sendiri dan saat ini pula aku memarahi diriku sendiri. Mengapa saat itu aku bertindak bodoh dan selalu saja dibodohi?!

Kini aku sadar, hanya pada Tuhan sajalah aku memohon perlindungan. Tidak seperti dulu, aku selalu bergantung pada orang yang aku yakini dia akan menjadi jodohku. Segala tipu daya setan telah merasuki pikiranku. Dulu, aku selalu berbuat apa saja karena tidak mau ditinggalkan olehnya. Tapi sekarang aku sadar, Tuhan telah memperlihatkan semua. Tuhan telah menuntunku kembali pada jalan yang seharusnya aku tempuh. Hidup hanya bergantung pada Allah membuat hati ini menjadi lebih tenang. Tak ada lagi kegalauan yang menyimpang di hidupku.

Aku sempat malu saat aku kembali mendekati Tuhanku setelah sekian lama aku terlena dan menjauh dari-Nya. Namun aku tahu, Tuhan Maha Pengampun. Tidak akan membiarkan hamba-Nya terus tersesat jika ingin kembali pada-Nya.

Saat ini, jika aku merasa gundah gulana, hanya satu tempat yang aku tuju. Yakni, bersimpuh pada-Nya. Memohon ampun atas segala kesalahan yang pernah aku lakukan. Sangat nikmat jika aku sudah menumpahkan curahan hati saat berkomunikasi dengan-Nya. Walau solusi belum  didapat, tapi ketenangan hatilah yang membuatku menjadi sangat tenang, tenteram dan nyaman.

Seperti inilah duniaku yang nyata. Kembali beristiqamah dan menjadi pribadi seorang wanita sesungguhnya. Hanya kepada Tuhanlah aku meminta pertolongan. Dan hanya cinta Tuhanlah yang abadi yang tak pernah mengenal sakit hati.

Bandung, 18 Juni 2014

No comments: