Laman

Life Must Go On !

Life Must Go On !
Tulis apa yang ingin kau kerjakan, kerjakan apa yang telah kau tulis !

March 19, 2014

Wanita yang Aku Cintai #LatihanNulis



Lihatlah, wanita yang sedang duduk di kursi taman itu. Ia adalah wanita yang aku cintai. Ya, aku mencintai seorang wanita cantik. Tapi, jangan salah paham dulu. Bukan berarti aku menyukai sesama jenis. Bicara tentang wanita yang aku cintai, aku mencintai sosok yang sedang membaca buku di taman itu. Ia cantik, lembut, dan juga perhatian. Takan pernah kutemui wanita lain selain ia. Sudah terpatri dalam hati bahwa ia adalah benar-benar wanita yang aku cintai. Ya. Siapa lagi kalau bukan ibuku. Ibu yang selalu ada disampingku, selalu ada untukku.

Tiba-tiba aku teringat akan sesuatu yang aku alami dua hari yang lalu saat di dalam angkot. Pagi hari di kota Bandung. Sebuah percakapan hangat tentang kisah seorang ibu terungkap dari seorang supir angkot. Bapak paruh baya ini bercerita tentang kehidupannya yang hanya sekedar cukup namun tetap bisa membahagiakan ibunya yang sudah lanjut usia. Ibunya yang sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain dirinya. Beliau berkata, “Semiskin-miskinnya saya, tekad saya hanya satu. Harus tetap ngasih ke ibu walaupun tidak banyak, tapi maanfat itu sudah cukup.” Suasana di dalam angkot menjadi hening. Seorang supir angkot yang mendapat penghasilan sekedar cukup tapi rasa cinta terhadap ibunya sangat tinggi, sedangkan para pejabat yang punya banyak uang dan pangkat belum tentu seperti itu.

“Perjuangan seorang ibu untuk anaknya memang tidak bisa dibalas dengan jasa atau barang berharga apapun, tapi setidaknya melihat ibu bahagia dengan apa yang kita beri, melihat ibu tersenyum atas apa yang kita lakukan itu sudah merupakan balasan yang indah untuknya.” Semua yang berada di dalam angkot tersenyum. Ada salahsatu penumpang bertanya pada pak supir, “Pak, memangnya berapa usia beliau?”. 
 Dengan nada yang tenang pak supir menjawab, “Sembilan puluh lima tahun. Dan sekarang umur saya lima puluh dua tahun.” Wahhh semua orang nampaknya kagum kepada pak supir itu. Sungguh kecintaan yang sangat besar dari seorang anak terhadap ibunya. Dalam kesederhanaan, tercipta sebuah kehangatan yang sangat tinggi. Semoga keluarga bapak supir itu selalu berada dalam kemudahan dan  dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Aku memandang sosok yang selama ini berjuang keras demi kehidupanku. Matanya yang indah memancarkan cinta dan kasih sayang tulus untuk kehidupanku. Tangannya yang lembut selalu siap sedia merangkulku dalam keadaan apapun. Dan, setiap lantunan kata yang ia sampaikan adalah demi keberhasilan diriku. Ibu, apa aku bisa membalas jasamu? Walau memang benar kata pak supir itu bahwa pengorbanan ibu takan bisa dibalas oleh apapun. Ibu, apa aku bisa membahagiakanmu seperti apa yang kau lakukan padaku? Mungkin saat ini aku masih merepotkanmu. Aku belum bisa membuktikan rasa cintaku kepadamu. Namun, seiring berjalannya waktu, aku akan membuktikan bahwa engkau tidak sia-sia membesarkanku. Keringat yang engkau korbankan untukku akan aku basuh dengan rasa cintaku. Aku berjanji akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu. Untuk wanita yang sangat aku cintai. Selamanya.

No comments: